Beberapa bulan lalu saya datang ke rumah kawan di Boyolali, tepatnya kecamatan Cepogo. Daerah pegunungan yang masih rindang penuh pepohonan, untuk menuju kesana harus melewati banyak jalan tanjakan.
Masyarakat Cepogo kebanyakan berprofesi sebagai petani. Walaupun begitu disana terdapat sebuah desa bernama Tumang, dimana desa ini lebih terkenal dengan kerajinan tembaganya. Ya, di Tumang ini teman saya berada.
Kebetulan teman saya ini juga seorang pengrajin tembaga yang memulai dari nol. Namanya Pak Bambang. Beliau bercerita panjang lebar mengawali bisnisnya ini. Sempat berpuluh tahun jadi karyawan kerajinan Tembaga di Yogyakarta.
Setelah pengalamannya mencukupi beliau akhirnya memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Ternyata butuh waktu lama untuk meraih sukses,
“Awal usaha berkali-kali saya gagal mas..Alhamdulillah sekarang semakin banyak yang pesan kerajinan tembaga lewat kami.” Ujar bapak satu anak ini.
Kekuatan Sedekah
Bertahun-tahun menggeluti kerajinan tembaga ini Bambang belum berubah nasibnya. Tapi semenjak dia mensedekahkan hartanya, Akhirnya Tuhan menjawab doanya.
“Ketika itu mushola depan butuh renovasi dan membutuhkan biaya yang lumayan banyak.. saya agak lupa, dikantong pak Bambang ada duit beberapa juta..tanpa berpikir panjang langsung beliau kasihkan untuk biaya renovasi mushola tersebut. Padahal kondisi beliau waktu itu juga masih kekurangan..tapi Alhamdulillah semenjak kejadian itu Allah ganti dengan banyaknya order pesanan.” Jelas Mufid keponakan pak Bambang yang ikut menemani saya semenjak di desa ini.
Bambang yang hanya tamatan SD ini sekarang bisa merekrut beberapa karyawan. Dia biasa mengerjakan orderan pesanan dari beberapa kliennya berupa lampu gantung tembaga, frame masjid, frame gedung hingga bak mandi dari tembaga. Pemesannyapun kebanyakan dari luar daerah..
Ketika saya tanya beliau, apa kiat-kiat agar bisnis langgeng? Beliau menjawab dengan lugas, “Kebanyakan pengusaha yang baru menapaki kesuksesan itu mudah tergoda pada satu ini….yaitu wanita.” Terang pak bambang.
“Banyak teman-teman saya yang sudah sukses, tiba-tiba bangkrut, rumah tangganya hancur hanya karena sering main wanita..” Kamipun tertawa.
“Loh bener loh mas..hati-hati dalam masalah ini..” Imbuh beliau dengan logat jawanya yang kental.
Kamipun lama bercengkrama di ruang tamu rumah Pak Bambang yang kelihatan baru dibangun itu. Dan tentu saja saya minta izin melihat tempat produksi beliau membuat aneka macam kerajinan tembaga.
Office: Agung Gallery
Tumang Karajan, RT/RW: 04/14, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia 57362
Contact: +6281548778064
Kontributor: Abu Azzam